Rabu, 09 Maret 2011

Unsur Intrinsik Karya Sastra

Mengetahui Unsur Intrinsik Sastra


Kita pasti sering membaca salah satu di antara karya berikut: puisi, cerpen/novel, dan drama. Atau bisa jadi Anda sering membaca ketiga-tiganya. Ketiga karya tersebut termasuk dalam jenis tulisan karya sastra. Karya yang bersifat fiksi dan mempunyai sisi keindahan, baik bahasa maupun isinya.
Karya sastra mempunyai unsur pembangun, yaitu unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik sastra. Unsur ekstrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra di luar karya sastra, meliputi latar belakang pengarang dan keadaan sosial budaya saat karya itu ditulis. Sedangkan unsur intrinsik adalah unsur yang terkandung di dalam karya sastra itu sendiri.
Apa saja unsur intrinsik karya sastra itu?
Unsur intrinsik sastra pada umumnya meliputi tema, amanat, alur, perwatakan, latar dan sudut pandang (Ade Nurdin dkk, 2002. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia SMU).
  1. Tema yaitu pokok pikiran yang mendasari pengembangan cerita. Setiap cerita mempunyai satu tema walau cerita itu sangat panjang.
  2. Amanat yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pengrang. Pesan dalam karya sastra bisa berupa kritik, harapan, usul, dan sebagainya.
  3. Alur adalah rangkaian cerita yang disusun secara runtut. Alur cerita biasanya dibangun oleh perkenalan, pertikaian, klimaks, peleraian, dan akhir cerita. Alur cerita bisa maju maupun mundur. Maju artinya cerita dimulai dari cerita waktu dulu ke cerita waktu sekarang. Sedangkan alur mundur adalah kebalikannya.
  4. Perwatakan adalah gambaran sifat/watak tokoh cerita. Unsur intrinsik sastra di dalam novel terdiri dari tokoh utama dan tokoh figuran. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral dalam cerita. Tokoh figuran adalah tokoh yang berperan sebagai pendukung tokoh utama. Berdasarkan sifatnya, tokoh erita ada dua, antagonis dan protagonis. Antagonis adalah tokoh jahat, sedangkan protagonis adalah tokoh yang bersifat baik.
  5. Latar adalah tempat dan waktu terjadinya cerita.
  6. Sudut pandang yaitu posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarang terdiri dari dua macam, yaitu berperan sebagai tokoh yang terlibat secara langsung atau hanya sebagai pihak ketiga/pengamat saja.
Cara Mengidentifikasi Unsur Instrinsik
Bagaimana cara kita untuk bisa mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik pada sebuah karya sastra?
  1. Tema dapat diidentifikasi dengan cara menulis hal-hal yang dibicarakan dalam cerita, baik secara tersirat maupun tersurat. Hal yang paling banyak dibicarakan itulah yang biasanya yang menjadi pokok bahasan atau tema cerita.
  2. Amanat dapat ditangkap dari sebab akibat perbuatan para tokohnya. Jika tokoh adalah orang yang jujur dan dalam cerita tersebut ia menjadi orang yang berhasil dalam hidupnya, berarti cerita tersebut mengundung pesan tentang kejujuran.
  3. Alur dapat diidentifikasi dengan menulis kapan cerita itu dimulai dan diakhiri. Jika cerita diawali dari waktu lalu menuju waktu sekarang, berarti cerita tersebut beralur maju, demikian sebaliknya jika beralur mundur.
  4. Untuk menentukan tokoh utama adalah dengan menghitung berapa banyak tokoh tersebut tampil dan seberapa banyak dibicarakan. Tokoh yang paling banyak tampil dan dibicarakan adalah tokoh utama dalam cerita.
  5. Latar sangat mudah diidentifikasi, yaitu dengan memperhatikan kapan dan di mana cerita itu berlangsung.
  6. Sudut pandang berkaitan dengan gaya penceritaan penulis. Jika pengarang menggunakan kata aku untuk mewakili dirinya, berarti penulis ikut terlibat dalam cerita yang ditulisnya.
Nah, dengan mengetahui unsur-unsur intrinsik sastra di atas, kita akan lebih bisa memaknai karya sastra yang kita baca. Pemaknaan yang mendalam sangat mempengaruhi kita dalam menikmati sebuah karya.

Tidak ada komentar: